Friday, June 17, 2011

http://video.vivanews.com/read/14565-aksi-densus-88-berburu-teroris_1

Kode:

इनी

Kode:
Kode:

इराक

BAGHDAD, KOMPAS.com — Helikopter militer Amerika Serikat menembaki orang-orang yang diduga gerilyawan. Orang-orang tersebut disebut menembakkan roket di Bandara Basra, Irak selatan, dan menewaskan seorang tersangka dan melukai dua lainnya. Demikian informasi yang disampaikan militer Amerika Serikat, Kamis (16/6/2011).

Menurut pernyataan militer, insiden itu terjadi pada Rabu pagi ketika sebuah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang berada di bandara itu mendapat serangan rentetan tujuh roket 107 mm. Satu tim helikopter AS melakukan misi rutin di atas daerah tersebut ketika mereka menerima laporan tentang serangan terhadap pangkalan.

"Tim melihat dua pria sedang aktif memasukkan dan meluncurkan roket-roket serta meminta izin untuk terlibat," demikian pernyataan tersebut.

Masih menurut pernyataan, setelah serangan Amerika Serikat, pasukan militer diganti dengan tim pasukan keamanan Irak dan dikirim ke tempat tersebut. Mereka kemudian menemukan tiga orang yang diyakini bertanggung jawab atas serangan itu. Salah satu dari mereka tewas dan dua lainnya cedera.

Insiden itu terjadi saat Baghdad dan Washington sedang berdebat, apakah pasukan AS perlu memperpanjang kehadiran pasukan mereka di Irak sampai melewati tenggat waktu 2011.

Pasukan AS di Irak telah berkurang hingga kurang dari 47.000 personel pada akhir April. Washington mengatakan bahwa pasukan AS yang tersisa di Irak sedang melakukan misi dukungan dan pelatihan.

Militer AS akan menarik pasukan keluar dari Irak sepenuhnya pada akhir 2011. Hal ini sesuai dengan perjanjian keamanan Status of Forces Agreement yang ditandatangani Baghdad dan Washington pada akhir 2008.

HARI DAN PASARAN JAWA

Neptu hari dan Pasaran

Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.

Masing-masing hari dan pasaran mempunyai ”neptu”, yaitu ”nilai” dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut :

Nama hari = Neptu (nilai)

1. Ahad = 5
2. Senen = 4
3. Selasa = 3
4. Rabu = 7
5. Kamis = 8
6. Jum’at = 6
7. Sabtu = 9

Nama Pasaran Neptu (nilai)

1. Legi = 5
2. Paing = 9
3. Pon = 7
4. Wage = 4
5. Kliwon = 8

Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan

Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan.

Misalnya :

Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:

Apabila sisa:

1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan

2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya

3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki

4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah

5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya

6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara

7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya

8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya

9 dan 9 : liar rejekinya

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa :

1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati

2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati

3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

1 = Getho, jarang anaknya,
2 = Gembi, banyak anak,
3 = Sri banyak rejeki,
4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin

Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui

Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit

Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik

Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka

Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka

Sabtu dan Sabtu, tidak baik

Memilih Saat Ijab, Ijab kabul yang unik

Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya dengan Sutrisno Sukro di Sala, ayah penggantin putri Bpk. Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul secara unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30 pagi.

Ketetapan itu didasarkan saat lahirnya temanten putri. Segala waktunya berjalan baik, lancar dan selamat.

Mungkin hal tersebut suatu ajaran : kalau tidak memakai perhitungan, pakailah hari kelahiran untuk hal-hal yang penting pindah rumah dsb.

Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah untuk hal lain-lain dalam hidupnya.

HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN

(baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)

2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)

3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)

4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)

5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)

6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak

7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat

8. Bulan Jw. Ruwah : selamat

9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)

10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)

11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai)

12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat

BULAN TANPA ANGGARA KASIH

Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam majemur wayang.

Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting.

Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:

1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah

SAAT TATAL

Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.

Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :

1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi

2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.

3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki

4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat.

5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:

1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara


Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah. Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut :

Dalam “kitab primbon” (pustaka kejawen) terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memulai suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa berawal dari hari baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari kegagalan.

Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB Djoko MP Hamidjoyo BA bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan manusia dalam usaha perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya diyakini. Menurut Kitab Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran karakter baik. Jika hari dan pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan karakter baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing memiliki karakter baik kalau bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu.

Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan karakter baik. Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan anasir waktu yang menghasilkan karakter baik.

Menurut Ki Djoko, suatu karya yang terjadi pada hari yang karakternya tidak baik, diperkirakakan karakter itu akan mengganggu usaha yang dilakukan. Akibatnya usaha dagangnya juga banyak kendala, bahkan mengalami kegagalan.

Aura pencemar tersebut dalam primbon disebut naas, sangar tahun, sangar sasi dan sangar dina. Sedangkan anasir pencemar tersebut dikenal sebagai naga dina, naga tahun dan sebagainya. Menurut Ki Djoko sampai kapan pun kebiasaan atau tradisi memilih dina becik (hari baik) seyogyanya dilakukan. Tentunya kalau tidak ingin berspekulasi dengan resiko kegagalan.

Setiap karya akan berhasil sesuai dengan kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral dari pencemaran, sengkala maupun sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan sambil mengucapkan mantera rajah kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya, yasihama mahasiya. Kemudian menutup dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11 kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan menggunakannya baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan)

Menurut Dosen Jurusan Sastra Daerah - Fakultas Sastra UNS Drs. Usman Arif Mpd, peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam, sebagaimana waktu dan arah mata angin.

Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.

Menurut Usman petung sekedar klenik atau gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon. Dengan petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau sukses jika menjadi pedagang.

Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada ketentuannya berdasar waktu kelahiran yang bersangkutan.

Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan. Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa saja. Dalam budaya Cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali pun pengusaha Cina itu sudah menjadi konglomerat.

Di Cina petung itu ada dalam Kitab Pek Ji atau Pak Che (delapan angka) yang juga berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2 dan jam kelahiran nilai 2.

Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.

Banyak pula orang yang tidak mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau tahayul. Mereka berpendapat dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri


Untuk perhitungan mendirikan / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu :

1. Bulan Sura = tidak baik
2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik
6. Bulan Jumadilakir = kurang baik
7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik

Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan Besar.

B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.

1. Suami = 29 Ogos 1973
- Rabu = 7
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 15
- Tahun Jawa = 29 Rejeb 1905 Tahun WAWU Windu ADI
- Tahun Hijriah = 30 Rajab 1393 H

2. Istri = 21 Desember 1976
- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 11
- Tahun Jawa = 28 Besar 1908 Tahun EHE Windu KUNTARA
- Tahun Hijriah = 29 Dzulhijah 1396 H

Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.

Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan/Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut PANCASUDA.

PANCASUDA :
1. Sri = Rejeki Melimpah
2. Lungguh = Mendapat Derajat
3. Gedhong = Kaya Harta Benda
4. Lara = Sakit-Sakitan
5. Pati = Mati dalam arti Luas

Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) + wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.

7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali
15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik

Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi pasangan suami–istri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :

Terbaik 1 :
a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi)
b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)

Terbaik 2 :
a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)

Terbaik 3 :
a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)
b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis Wage dan Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)

D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan Bulan Bakdamulud, Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar,

yaitu:

1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir)

Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang, mendapat doa restu Nabi, dan lindungan dari Allah.

2. Bulan Ruwah (Sakban)

Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak, mendapat doa Rasul.

3. Bulan Dulkaidah

Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.

4. Bulan Besar.

Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar merasakan ketentraman lair batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :

1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,

Terbaik 2 :

7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,

Terbaik 3 :

14. Selasa Wage,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19. Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon,

Contoh : Jum’at Pahing
- 20 April 2007
- 07 September 2007
- 21 Desember 2007

Demikian keterangannya, sebagai panduan dari leluhur kita, semoga bermanfa’at.

orang-orang terdekat

Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda ketika saat dia sedang tidur?
Kalau belum, cubalah sekali untuk menatap mereka saat mereka sedang tidur.
Saat itu, yang nampak adalah ekspresi paling suci dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di pentas begitu cantik dan gemerlap pun boleh nampak biasa
dan jauh berbeza jika dia sedang tidur.
Orang paling kejam di dunia pun jika dia sudah tidur, tak akan nampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda ketika beliau sedang tidur.
Sedarilah, badannya yang dulu tegap dan gagah itu kini semakin tua dan lemah,
betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya,
betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang setiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya.
Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah...

Lihatlah ibu anda
kulitnya mulai berkedut dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu
kini kasar kerana tempaan hidup yang sukar.
Orang inilah yang tiap hari mengurus keperluan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata-mata kerana rasa kasih dan sayang,
dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.

Cubalah menatap wajah orang-orang tercinta itu :
Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya.
Rasakanlah kuasa cinta yang mengalir perlahan disaat menatap wajah bersih yang terlelap itu.
Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat
betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.
Pengorbanan yang kadang tertutup oleh silap faham yang kecil
Entah kenapa selalu sahaja nampak besar.

Secara ajaibnya, Allah mengatur agar pengorbanan itu
agar boleh dilihat melalui wajah-wajah jujur mereka semasa sedang tidur.
Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan.
Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.
Tanpa kata, tanpa suara dia berkata :
“Betapa lelahnya aku hari ini”.
Dan penyebab lelah itu?
Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, isteri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah.
Kakak, adik, anak, dan sahabat yang ada dalam hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka.
Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan yang muncul jika mengingati itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka “orang-orang dikasihi itu” tak lagi membuka matanya selamanya .

Semoga kita renungkan bersama.. :)

Coretan Itu bernama Diary

Berawal dari iseng, uneg-uneg atau curahan hati dikala boring atau lagi terkena masalah, siapa sangka dari kumpulan semua itu menghasilkan karya yang sangat menarik. Menggambarkan sebuah perjalanan hidup seseorang, menorehkan hikmah untuk kehidupan selanjutnya dan membuat diri bernostalgia pada hidup yang pernah dilewati.

Coretan itu adalah Diary... Ya hanya Diary yang bisa melakukannya. Coretan demi coretan terangkai dengan indah sesuai dengan perjalanan hidup penulisnya.
Begitu jujur dan lugas mengungkap semuanya, mulai dari rintihan hati, perasaan suka cita, sampai dengan lukisan peristiwa. Semuanya terangkum dalam sebuah buku Diary yang bermacam-macam bentuknya.

Diary bisa menjadi teman istimewa apabila kita tidak bisa menemukan orang yang tepat untuk dapat berbagi. Diary juga bisa menjadi obat dalam kesedihan jiwa yang terkadang rapuh. Diary juga menjadi hiburan tersendiri bagi yang mencantumkan peristiwa anekdot dalam rangkaian tulisannya. Tak sedikit karya tulis yang mengesankan berawal dari sebuah Diary perjalanan panjang seseorang.

Banyak sekali media yang bisa dijadikan sebagai Diary. Mulai dari sebuah buku kecil nan tebal, lembaran-lembaran kertas, Aplikasi Diary pada komputer, sampai dengan Diary yang bisa dibaca oleh semua orang melalui internet, sebut saja Blog. Tidak semua isi Diary bisa terbaca orang lain, bahkan mungkin Diary dijadikan sebagai kunci rahasia pribadi atau boleh dibilang saksi bisu pemilik Diary. Karena di dalam Diary, pemilik akan menuliskan secara lugas tentang apa yang ada dalam hatinya, dan penulislah yang akan mengeksekusi mana yang perlu disharing dan mana yang menjadi rahasia pribadi.

Manfaat Diary sangat banyak. Dari Diary kita bisa belajar mengeluarkan pendapat kita, menuliskan perasaan kita, menuliskan mimpi-mimpi yang kadang tersembunyi dibalik ego kita dan dengan Diary kita bisa berlatih untuk jujur menuliskan semua peristiwa yang akan menjadi evaluasi diri kita. Kadang dari sebuah Diary akan muncul ide-ide segar yang tidak terfikirkan oleh orang lain.

Tapi tak banyak orang yang mempunyai Diary, walaupun hanya berupa tulisan-tulisan kecil. Bagi orang yang ingin menulis sebuah Buku, maka Diary adalah pilihan tepat. Menuliskan Diary tak harus formal dengan rankaian kata-kata baku dan harus pada tempat yang sepi.
Tulisan-tulisan dan rangkaian kata-kata yang indah akan keluar dengan sendirinya bila kita memulai dengan tulisan-tulisan ringan pada tempat-tempat yang berbeda.

Mulailah menulis sahabat... sediakan buku kecil dan pensil untuk menorehkan ide kemanapun pergi. Karena Ide tidak akan terealisasi dan muncul kembali jika tidak dituliskan...
So.. buruan punya Diary ya... ^_^

Keputusan Final

saat mata terpejam
air telah mengering
angin sejuk mengibaskan sanubari
tak terasa waktunya telah tiba

perlahan...
hati-hati..
berfikir..
termenung...

kemantapan menantang hati
kegelisahan menguap perlahan
kekuatan menyelimuti raga
doa mengiringi langkah kaki

dan..
keputusan final telah diambil
tak ada yang bisa melawan takdir
semua terjadi begitu cepat dan mengejutkan

Allah yang telah membukakan pintu hati
Allah yang telah mengijinkan semua terjadi
Allah yang telah menyandingkan pada apa yang di-Ridhoi
Hanya Allah.... hanya Allah yang mengatur semuanya....

hidup, mati, rizqi dan jodoh hanya Allah yang tahu semuanya
tak ada satu manusiapun yang bisa mencampuri-Nya
kita hanya bisa berdoa dan berusaha...
selebihnya Dia Yang Maha Mengetahui...

Semoga keputusan final ini akan berlanjut dikehidupan yang sebenarnya yaitu "AKHIRAT"
Robbana Hablana Min Azwajina Qurrota 'Ayun, Waj'alna lilmuttaqiina Imaamaa
Robbii Hablii Minas Sholihiin
Robbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, wafil Aakhiroti hasanah, waqinaa Adzaabannaar
Amin..

(inspirate by me that get marriage last month)


Label: Coretanku

posted by Ratih @ 23:17 0 comments
Jumat, 09 April 2010
Senyuman Terakhir
Masih segar dalam ingatan saat pertama kali bertemu
Masih terbayang dimata senyumnya yang ikhlas tanpa beban
Masih terngiang dalam telinga kata-kata bijaknya
Masih terasa sentuhan lembut dari jarinya

Begitu indah...begitu berkesan...
Sejenak mengenalmu memberikan warna lain dalam hidupku. bersamamu aku dapat mengerti akan arti ketulusan, kesetiakawanan, keikhlasan dan cara menghargai hidup. bagimu hidup sangat bermakna...
Kehadiranmu membuatku percaya akan satu hal yang kadang tak mungkin bisa kulakukan sebelum mengenalmu...
rumput liar yang kering dan berduri kau siram dengan kesejukan air dari dalam hati hingga tumbuh subu rdalam sanubari. Tak pernah lelah menemani, tak pernah lelah untuk berbagi...

Semua terasa indah... dan berkesan di hati...
tapi teriknya mata hari tak mampu lagi membuat rumput segar kembali...
rumput tetaplah rumput... tetap menjadi gulma yang harus di basmi...
perlahan tapi pasti air pun tak lagi sanggup menyirami..
kering dan ringan, hanya angin yang setia menemani

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan
Tak ada perpisahan tanpa air mata
Tak ada air mata tanpa senyuman
Tak ada senyuman tanpa keikhlasan

Semuanya telah berlalu seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya dan bulan pada lintasannya. Tak ada yang mampu menghalanginya untuk pergi. Semua begitu cepat dan terduga. Tak tahu ada rahasia apa dikehidupan selanjutnya. Tak selamanya seindah apa yang dibayangkan. Tak selamanya berjalan sesuai keinginan. Hanya Tuhan yang tahu keinginan hati. Semua harus lapang dalam menerima kenyataan.

Hanya senyum itu yang teringat... senyum terakhir tanpa kata... senyum yang membuat dada bergetar... senyum yang akan selalu terkenang dalam jiwa...
Hanya sedikit yang ingin kuucapkan...
terima kasih telah menorehkan kenangan indah dalam hidupku

Senyuman Terakhir

Masih segar dalam ingatan saat pertama kali bertemu
Masih terbayang dimata senyumnya yang ikhlas tanpa beban
Masih terngiang dalam telinga kata-kata bijaknya
Masih terasa sentuhan lembut dari jarinya

Begitu indah...begitu berkesan...
Sejenak mengenalmu memberikan warna lain dalam hidupku. bersamamu aku dapat mengerti akan arti ketulusan, kesetiakawanan, keikhlasan dan cara menghargai hidup. bagimu hidup sangat bermakna...
Kehadiranmu membuatku percaya akan satu hal yang kadang tak mungkin bisa kulakukan sebelum mengenalmu...
rumput liar yang kering dan berduri kau siram dengan kesejukan air dari dalam hati hingga tumbuh subu rdalam sanubari. Tak pernah lelah menemani, tak pernah lelah untuk berbagi...

Semua terasa indah... dan berkesan di hati...
tapi teriknya mata hari tak mampu lagi membuat rumput segar kembali...
rumput tetaplah rumput... tetap menjadi gulma yang harus di basmi...
perlahan tapi pasti air pun tak lagi sanggup menyirami..
kering dan ringan, hanya angin yang setia menemani

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan
Tak ada perpisahan tanpa air mata
Tak ada air mata tanpa senyuman
Tak ada senyuman tanpa keikhlasan

Semuanya telah berlalu seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya dan bulan pada lintasannya. Tak ada yang mampu menghalanginya untuk pergi. Semua begitu cepat dan terduga. Tak tahu ada rahasia apa dikehidupan selanjutnya. Tak selamanya seindah apa yang dibayangkan. Tak selamanya berjalan sesuai keinginan. Hanya Tuhan yang tahu keinginan hati. Semua harus lapang dalam menerima kenyataan.

Hanya senyum itu yang teringat... senyum terakhir tanpa kata... senyum yang membuat dada bergetar... senyum yang akan selalu terkenang dalam jiwa...
Hanya sedikit yang ingin kuucapkan...
terima kasih telah menorehkan kenangan indah dalam hidupku