LED TV atau sebuah perangkat televisi dengan teknologi pencahayaannya menggunakan LED yang terpasang dibalik layar dengan amplitudo otomatis mengikuti alur cahaya yang muncul berbarengan dengan terang redupnya tingkat cahaya pada gambar memang memberikan angin segar bagi pengguna nya, karena selain tingkat kejelasan visual (gambar) lebih baik juga konsumsi daya yang sangat irit bila dibanding dengan teknologi terdahulunya yaitu LCD TV.
Namun tak lepas dari kemajuan teknologi dan tingkat persaingan dagang yang makin ketat setelah persaingan dagang hampir 90% di dominasi oleh produk-produk buatan cina, maka dalam pembuatan atau perakitan perangkat elektronik sepertinya sudah tidak lagi mengkedepankan tingkat kualitas komponen yang digunakan didalamnya.
Entah karena berbenturan dengan harga jual perangkat atau memang komponen yang digunakan belum di betul-betul di uji tingkat keawetanya, kita tidak tahu pasti, tapi yang jelas berdasarkan pengalaman saya dalam praktek servis peralatan elektronik modern, sering kali menemukan komponen-komponen yang bentuknya masih mulus karena memang masih tergolong baru tapi sudah dalam keadaan rusak, seperti contoh kecilnya kita sering kali menemukan sebuah kapasitor elektrolit (Elko) atau sebuah kapasitor keramik, kapasitor jenis kotak kecil yang sering disebut kapasitor tahu sudah dalam keadaan konslet atau putus.
Berdasarkan pengalaman yang sering saya temukan maka saya terpanggil untuk berbagi pengalaman tentang cara mengenali kerusakan-kerusakan umum pada televisi jenis LED TV, agar dalam praktek perbaikan atau servis tidak sampai salah langkah, terutama bagi anda yang baru terjun di dunia servis elektronik.
Kerusakan-kerusakan umum yang sering penulis temukan diantaranya:
Kerusakan seperti itu bisa diakibatkan dengan adanya komponen yang putus, teknik menemukan komponen yang putus harus tetap di awali dari sumber daya input, karena kerusakan dengan gejala suara ada tapi gambar gelap lebih cenderung ke bagian layar, maka yang harus diteliti adalah bagian yang bekerja sebagai rangkaian pengubah gelombang elektro magnet gambar menjadi gambar nyata.
Komponen apa saja diantaranya?
Karena kasusnya suara ada tapi gambar "gelap" saya beri tanda kutip dalam kalimat gelap, berarti tidak ada cahaya sama sekali, berarti kerusakan cenderung ke bagian pencahayaan.
Dari mana asal cahaya yang menerangi gambar yang muncul di panel display kaca nya?
Nah ini yang perlu anda ketahui, cahaya yang digunakan untuk menerangi gambar yang muncul pada panel display berasal dari beberapa buah lampu LED yang terpasang dibalik layar.
A. Dari mana sumber tegangan untuk menyalakan beberapa buah lampu LED itu?
Sumber tegangan berasal dari rangkaian regulator.
B. Berapa volt tegangan yang dibutuhkan untuk mampu menyalakan lampu LED tersebut?
Voltase tegangan bervariatif antara 12 sampai 24 volt bahkan ada yang sampai 40 volt lebih tergantung berapa besar LED TV nya dan berapa banyak lampu LED yang digunakan.
C. Cara kerjanya bagaimana?
Karena pada priship kerjanya sebuah LED TV ini lebih ke hemat daya, maka sirkuit regulator dibuat sehemat mungkin, untuk keperluan voltase yang lumayan besar maka dibuat sebuah rangkaian yang disebut inverter dc to dc atau pelipat ganda tegangan dc dengan memanfaatkan induksi lilitan yang dililitkan pada sebuah ferit dengan konstruksi khusus sehingga voltase yang dihasilkan besar tapi suplay atau input daya tetap kecil.
Ukur dulu tegangan output dari regulator ketika televisi sedang dalam keadaan hidup (suara ada gambar gelap), kalau tegangan kurang atau tidak ada sama sekali berarti fuse out dari kaki regulator putus, setelah diganti putus lagi berarti rangkaian tahap berikutnya bermasalah, bisa jadi dioda penyearahnya konslet, kalau bagus bisa jadi IGBT nya yang konslet.
Kalau tegangan normal sampai titik akhir yaitu titik yang menyambungkan tegangan dari dc to dc ke lampu LED masih normal, bisa dipastikan kerusakannya adalah putus nya salah satu lampu LED yang berada di balik layar, untuk memperbaikinya anda harus berani membongkar panel.
Catatan:
Biasanya lampu LED yang putus hanya 1 saja dalam setiap jalur, karena dalam sistem kerjanya lampu LED di pasang secara seri dalam setiap jalur maka sangat kecil kemungkinan lampu LED putus lebih dari satu.
Agar lebih jelas silahkan baca artikel saya tentang cara memperbaiki lampu LED yang putus.
Kerusakan dengan gejala mati total menurut pengalaman penulis itu bisa dari beberapa penyebab diantaranya:
Untuk LED TV yang menggunakan regulator internal atau regulator yang terpasang didalam pesawat televisi maka kemungkinan besar kerusakan ada di bagian regulator nya, seringkali ditemukan kerusakan dibagian ic osilator driver regulator.
Karena untuk saat ini belum begitu banyak toko penjual komponen elektronik yang mampu menyediakan komponen-komponen elektronik modern yang berupa ic ic kecil, maka lebih disarankan menggunakan sebuah gacun regulator sebagai alternatifnya, karena untuk LED tv hampir 100% tidak ada teknik khusus dalam cara kerja stanby dan on televisi, beda dengan sistem kerja televisi LCD, yang menurut saya tidak begitu sulit namun tetap memerlukan keahlian khusus ketika mau mengganti regulator menggunakan gacun.
Untuk LED tv yang menggunakan regulator eksternal atau sering disebut universak regulator, penulis sering menemukan pengalaman unik, yaitu kapasitor tahu seperti yang tadi saya bahas diatas itu mengalami konslet atau setengah konslet.
Banyak teknisi yang terkecoh mengira kerusakan terdapat pada regulatornya dan beranggapan kalau regulator bermasalah, karena ketika diukur sebelum terpasang tegangannya normal, tapi setelah dipasang tegangan jadi hilang.
Anggapan kerusakan berada pada regulator memang tidak selamanya salah, tapi yang harus anda ketahui ketika beban yang diterima oleh regulator melebihi sedikit saja dari yang sudah ditentukan maka otomatis regulator akan protect atau membunuh dirinya sendiri, jadi jangan heran kalau regulator outputnya konslet dalam waktu yang lama tidak akan menimbulkan kerusakan pada sirkuit regulatornya itu sendiri.
Lepas semua kapasitor yang berhubungan dengan tegangan utama sambil di ukur antara B+ ke Ground, kalau sudah dicabut semua tapi alat ukur masih menunjukan adanya hubungan pendek, periksa dioda-dioda zener barangkali ada yang konslet, kalau semua sudah diperiksa dan masih menunjukan adanya hubungan pendek, maju ke bagian dc to dc, bisa saja IGBT nya yang konslet bahkan tidak tertutup kemungkinan memang ic utama nya yang konslet.
Kerusakan seperti itu lebih sering terjadi pada rangkaian TCon nya, walau tidak tertutup kemungkinan kerusakan ada di bagian ic utamanya juga.
Sebaiknya periksa dulu lebih teliti untuk bagian TCon panelnya dari mulai tegangan input sampai pada ic TCon nya itu sendiri, biasanya kerusakan ic TCon ditandai dengan panas pada ic yang sangat berlebihan.
Kerusakan seperti itu untuk LED TV malah sering terjadi karena eror memori, walau sebagian ada yang memang disebabkan oleh rusaknya ic power amplifiernya tapi sangat jarang terjadi, justru yang lebih sering dari korupnya memori.
Ada dua cara yang bisa anda lakukan.
Yang pertama melakukan flash ulang pada ic memorinya.
Yang kedua bisa dengan trik mencabut transisistor kontrol mute yg terdapat pada rangkaian power amplifier nya.
Kemajuan teknologi yang bikin geli itu menurut saya, terkadang kerusakan seperti itu terjadi pada pesawat televisi LED yang baru beberapa hari dibeli dan justru sering terjadi pada televisi-televisi bermerk seperti Polytron, LG, Sharp, Sanyo, Toshiba dll.
Sudah jangan ribut, itu mungkin memang rejeki anda, periksa saja bagian IR remot kontrol atau bagian penerima remot, biasanya di suplay dengan tegangan antara 3,3 volt dan 5 volt melalui resistor 100 ohm, kerusakan sering terjadi pada kapasitor setelah resistor 100 ohm tersebut mengalami konslet atau setengah konslet.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dalam artikel kali ini tentang cara mengenali kerusakan-kerusakan umum yang sering terjadi pada televisi LED, agar pada praktek nya nanti kita tidak begitu salah dalam melakukan tindakan perbaikan.
Kalau ada yang belum jelas, marilah berdiskusi di halaman komentar yang saya sediakan
Salam.
Namun tak lepas dari kemajuan teknologi dan tingkat persaingan dagang yang makin ketat setelah persaingan dagang hampir 90% di dominasi oleh produk-produk buatan cina, maka dalam pembuatan atau perakitan perangkat elektronik sepertinya sudah tidak lagi mengkedepankan tingkat kualitas komponen yang digunakan didalamnya.
Entah karena berbenturan dengan harga jual perangkat atau memang komponen yang digunakan belum di betul-betul di uji tingkat keawetanya, kita tidak tahu pasti, tapi yang jelas berdasarkan pengalaman saya dalam praktek servis peralatan elektronik modern, sering kali menemukan komponen-komponen yang bentuknya masih mulus karena memang masih tergolong baru tapi sudah dalam keadaan rusak, seperti contoh kecilnya kita sering kali menemukan sebuah kapasitor elektrolit (Elko) atau sebuah kapasitor keramik, kapasitor jenis kotak kecil yang sering disebut kapasitor tahu sudah dalam keadaan konslet atau putus.
Berdasarkan pengalaman yang sering saya temukan maka saya terpanggil untuk berbagi pengalaman tentang cara mengenali kerusakan-kerusakan umum pada televisi jenis LED TV, agar dalam praktek perbaikan atau servis tidak sampai salah langkah, terutama bagi anda yang baru terjun di dunia servis elektronik.
Cara mengenali kerusakan umum pada LED TV dan cara mengatasinya
Kerusakan-kerusakan umum yang sering penulis temukan diantaranya:
1. Suara ada tapi gambar gelap
Kerusakan seperti itu bisa diakibatkan dengan adanya komponen yang putus, teknik menemukan komponen yang putus harus tetap di awali dari sumber daya input, karena kerusakan dengan gejala suara ada tapi gambar gelap lebih cenderung ke bagian layar, maka yang harus diteliti adalah bagian yang bekerja sebagai rangkaian pengubah gelombang elektro magnet gambar menjadi gambar nyata.
Komponen apa saja diantaranya?
Karena kasusnya suara ada tapi gambar "gelap" saya beri tanda kutip dalam kalimat gelap, berarti tidak ada cahaya sama sekali, berarti kerusakan cenderung ke bagian pencahayaan.
Dari mana asal cahaya yang menerangi gambar yang muncul di panel display kaca nya?
Nah ini yang perlu anda ketahui, cahaya yang digunakan untuk menerangi gambar yang muncul pada panel display berasal dari beberapa buah lampu LED yang terpasang dibalik layar.
A. Dari mana sumber tegangan untuk menyalakan beberapa buah lampu LED itu?
Sumber tegangan berasal dari rangkaian regulator.
B. Berapa volt tegangan yang dibutuhkan untuk mampu menyalakan lampu LED tersebut?
Voltase tegangan bervariatif antara 12 sampai 24 volt bahkan ada yang sampai 40 volt lebih tergantung berapa besar LED TV nya dan berapa banyak lampu LED yang digunakan.
C. Cara kerjanya bagaimana?
Karena pada priship kerjanya sebuah LED TV ini lebih ke hemat daya, maka sirkuit regulator dibuat sehemat mungkin, untuk keperluan voltase yang lumayan besar maka dibuat sebuah rangkaian yang disebut inverter dc to dc atau pelipat ganda tegangan dc dengan memanfaatkan induksi lilitan yang dililitkan pada sebuah ferit dengan konstruksi khusus sehingga voltase yang dihasilkan besar tapi suplay atau input daya tetap kecil.
Teknik perbaikan gejala suara ada gambar tidak ada
Ukur dulu tegangan output dari regulator ketika televisi sedang dalam keadaan hidup (suara ada gambar gelap), kalau tegangan kurang atau tidak ada sama sekali berarti fuse out dari kaki regulator putus, setelah diganti putus lagi berarti rangkaian tahap berikutnya bermasalah, bisa jadi dioda penyearahnya konslet, kalau bagus bisa jadi IGBT nya yang konslet.
Kalau tegangan normal sampai titik akhir yaitu titik yang menyambungkan tegangan dari dc to dc ke lampu LED masih normal, bisa dipastikan kerusakannya adalah putus nya salah satu lampu LED yang berada di balik layar, untuk memperbaikinya anda harus berani membongkar panel.
Catatan:
Biasanya lampu LED yang putus hanya 1 saja dalam setiap jalur, karena dalam sistem kerjanya lampu LED di pasang secara seri dalam setiap jalur maka sangat kecil kemungkinan lampu LED putus lebih dari satu.
Agar lebih jelas silahkan baca artikel saya tentang cara memperbaiki lampu LED yang putus.
2. TV mati total.
Kerusakan dengan gejala mati total menurut pengalaman penulis itu bisa dari beberapa penyebab diantaranya:
Untuk LED TV yang menggunakan regulator internal atau regulator yang terpasang didalam pesawat televisi maka kemungkinan besar kerusakan ada di bagian regulator nya, seringkali ditemukan kerusakan dibagian ic osilator driver regulator.
Karena untuk saat ini belum begitu banyak toko penjual komponen elektronik yang mampu menyediakan komponen-komponen elektronik modern yang berupa ic ic kecil, maka lebih disarankan menggunakan sebuah gacun regulator sebagai alternatifnya, karena untuk LED tv hampir 100% tidak ada teknik khusus dalam cara kerja stanby dan on televisi, beda dengan sistem kerja televisi LCD, yang menurut saya tidak begitu sulit namun tetap memerlukan keahlian khusus ketika mau mengganti regulator menggunakan gacun.
Untuk LED tv yang menggunakan regulator eksternal atau sering disebut universak regulator, penulis sering menemukan pengalaman unik, yaitu kapasitor tahu seperti yang tadi saya bahas diatas itu mengalami konslet atau setengah konslet.
Banyak teknisi yang terkecoh mengira kerusakan terdapat pada regulatornya dan beranggapan kalau regulator bermasalah, karena ketika diukur sebelum terpasang tegangannya normal, tapi setelah dipasang tegangan jadi hilang.
Anggapan kerusakan berada pada regulator memang tidak selamanya salah, tapi yang harus anda ketahui ketika beban yang diterima oleh regulator melebihi sedikit saja dari yang sudah ditentukan maka otomatis regulator akan protect atau membunuh dirinya sendiri, jadi jangan heran kalau regulator outputnya konslet dalam waktu yang lama tidak akan menimbulkan kerusakan pada sirkuit regulatornya itu sendiri.
Teknik perbaikan led tv mati total
Lepas semua kapasitor yang berhubungan dengan tegangan utama sambil di ukur antara B+ ke Ground, kalau sudah dicabut semua tapi alat ukur masih menunjukan adanya hubungan pendek, periksa dioda-dioda zener barangkali ada yang konslet, kalau semua sudah diperiksa dan masih menunjukan adanya hubungan pendek, maju ke bagian dc to dc, bisa saja IGBT nya yang konslet bahkan tidak tertutup kemungkinan memang ic utama nya yang konslet.
3. Suara ada cahaya ada gambar tidak ada
Kerusakan seperti itu lebih sering terjadi pada rangkaian TCon nya, walau tidak tertutup kemungkinan kerusakan ada di bagian ic utamanya juga.
Teknik perbaikan tv led suara ada cahaya ada gambar tidak ada
Sebaiknya periksa dulu lebih teliti untuk bagian TCon panelnya dari mulai tegangan input sampai pada ic TCon nya itu sendiri, biasanya kerusakan ic TCon ditandai dengan panas pada ic yang sangat berlebihan.
4. Gambar ada suara tidak ada
Kerusakan seperti itu untuk LED TV malah sering terjadi karena eror memori, walau sebagian ada yang memang disebabkan oleh rusaknya ic power amplifiernya tapi sangat jarang terjadi, justru yang lebih sering dari korupnya memori.
Teknik perbaikan tv led gambar ada suara tidak ada
Ada dua cara yang bisa anda lakukan.
Yang pertama melakukan flash ulang pada ic memorinya.
Yang kedua bisa dengan trik mencabut transisistor kontrol mute yg terdapat pada rangkaian power amplifier nya.
5. Remot tidak berfungsi
Kemajuan teknologi yang bikin geli itu menurut saya, terkadang kerusakan seperti itu terjadi pada pesawat televisi LED yang baru beberapa hari dibeli dan justru sering terjadi pada televisi-televisi bermerk seperti Polytron, LG, Sharp, Sanyo, Toshiba dll.
Teknik perbaikan remot led tv tidak berfungsi
Sudah jangan ribut, itu mungkin memang rejeki anda, periksa saja bagian IR remot kontrol atau bagian penerima remot, biasanya di suplay dengan tegangan antara 3,3 volt dan 5 volt melalui resistor 100 ohm, kerusakan sering terjadi pada kapasitor setelah resistor 100 ohm tersebut mengalami konslet atau setengah konslet.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dalam artikel kali ini tentang cara mengenali kerusakan-kerusakan umum yang sering terjadi pada televisi LED, agar pada praktek nya nanti kita tidak begitu salah dalam melakukan tindakan perbaikan.
Kalau ada yang belum jelas, marilah berdiskusi di halaman komentar yang saya sediakan
Salam.
No comments:
Post a Comment