Munkin dalam kehidupan sehari hari kita sring membutuhkan hiburan multimedia
berupa TV, Tuner FM, Mp3, DVD, soundbox, dan masih banyak multi media yang kita
butuhkan untuk mempermudah kerja kita dan untuk menjadi hiburan bagi luang
waktu kita.
OK sahabat, munkin dari semua multimedia itu
ada suatu komponen yang menyebabkan suatu suara yang sangat penting dan tidak
terlepaskan dari yang namanya multimedia yaitu adalah komponen atau rangkaian
AMPLIFIER.
Amplifier adalah alat bantu pengeras suara
yang digunakan untuk menyambung suatu output dari multimedia seprti diatas
tadi.
Hmmmmm... OK deh selanjutnya kita langsung
saja ke pokok permasalahan
Cara Membuat Mini Amp. Dalam pos ini saya akan
menjelaskan pembuatan mini amp tipe OCL 18W dengan sebuah IC TLE 2141C .
1.
Power Mini Amp OCL 18w
Rangkaian OCL 18W ini dapat menghasilkan daya
output 18 watt RMS pada beban loud speaker sebesar 8 Ohm. Rangkaian OCL 18W ini
dapat digunakan atau dapat di aplikasikan sebagai penguat audio pada output
multimedia tadi.
Untuk mengoprasikan rangkaian OCL 18W pada
gambar di bawah, akan diperlukan sumber tegangan sebesar 22 volt DC. Rangkaian
OCL 18W menggunakan power transistor NPN dan PNP tipe TIP 41 dan TIP 42.
Untuk merakit atau
membuat rangkaian OCL 18W, ini dapat dilihat dari gambar skema rangkaian dan
daftar komponen yang akan kita guakan pada gambar skema
Rangkaian OCL 18W sebagai berikut :
Daftar Komponen OCL 18W :
1. Resistor
Atau bisa kita sebut sebagai hambatan. Resistor yang akan kita gunakan di
rangkaian ini adalah
R1= 1K
R2= 4K7
R3= 100R
R4= 4K7
R5= 82K
R6= 100R
R7= 22R 4W
R8= 1K
R9= 2K2
2. Dioda
Adalah komponen semi konduktor yang membuat arus DC dan terdiri dari 2 kaki
yaitu kutub negatif dan positif. Ada satu lagi macam Dioda yaitu tipe LED atau
Light Emeiting Diode yang bersifat memancarkan sinar warna. Dioda yang kita
gunakan adalah :
D1= 1N1418
D2= 4A
D3= LED
3. Kapasitor
Adalah komponen untuk menyimpan arus atau meredam arus. Penyimpanan arus
terdiri dari beberapa ukuran kapasitor yg memiliki satuan berupa Micro Farad
atau uF, mF, nF . Kapasitor yang akan kita gunakan adalah :
C1= 470nF
C2,C5= 100uF/3V
C3,C4= 470uF/25V
C6= 100nF
C7,C8= 4700uF/25V
4. IC
Atau bisa di sebut sebagai intregated circuit yaitu sirkut terpadu yang berfungsi sebagai
otak dari seluruh board elektronoka. IC yg kita akan gunakan di rangkaian ini
adalah :
IC1= TLE 2141C
5. Transistor
Adalah alat semi konduktor yang sipakai sebagai penguat, pemutus dan
penghubung, stabilitas tegangan, mdulisasi sinyal dan kegunaan lainnya.
Transistor yang kita gunakan adalah:
Q1= BC 182
Q2= BC 212
Q3= TIP 42 A
Q4= TIP 41 A
6.Trafo
Adalah komponen elektromahgnet yang dapat mengoprasikan tegangan AC ke taraf
tegangan lainya, Trafo yang kita akan gunakan adalah :
T1= 220V/ 15 + 15 V
Rangkaian di atas memiliki respon frekuensi yang cukup lebar antara 30Hz sampai
dengan 20 KHz dan sensivitas input dengan level 150mV.
Rangkaian ini dapat langsung dihubungkan dengan output seperti multimedia
diatas seperti DVD, MP3, dan lain lain tanpa menggunakan pengatur nada, karena
rangkaina ini telah dilengkapi dengan pengatur volume pada bagian inputnya.
Transistor power TIP41 dan TIP42 harus dipasang pada pendingin karena
transistor tesebut akan berkerja dan menimbulkan panas pada permukaan
transistor tersebut. Jika transistor mendapat pendingin yang cukup untuk
mengeluarkan panas, maka transistor akan bekerja secara optimal dan tidak akan
cepat rusak.
Hmmmmm... baiklah sob.. semoga berhasil yah...
Diposkan oleh cahyo sri
septyanto di 03.04 1 komentar:
Tone Control ( Audio Control )TL 074
Tone contro atau audio control adalah
perangkat atau rangkaian pendukung dari power amplifier yang berguna untuk
mengatur rendah atau tingginya nada. Tone control biasanya memiliki pengaturan
dasar nada yaitu : volume, treeble, dan bass.
Dan di pos ini saya akan menjelaskan Tone Control Low Noise.
Namun tone control ini bersifat stereo atau
ganda, tapi gak masalah kok,.. soalnya tone stereo bisa di gunakan di mono
ataupun stereo power amplifier.
Tone control low noise di sini bukan berarti
tanpa noise, tetapi paling rendah noise di antara tone control yang ada di
pasaran, misalkan ronica 4 transistor, TL-084, TC-2 LM833 dll.
Hmmmm... OK, dech gak usah bertele tele
lagi....
Langsung aja kita ke penjelasan masing-masing
komponen...
A. Potensio 1
Berfungsi untuk mengatur intensitas/level sinyal yang masuk dibantu Potensio 2
sebagai balance/penyeimbang. Potensio 2 ini masih dipasang biasa dan merupakan
komponen opsional. R1 sebenarnya adalah kapasitor 1-2uF/250V yang bermerek,
tetapi saya lebih memilih menggantinya dengan resistor 1K/5% biasa karena
alasan menghindari hum dan gangguan yang sensitif. R2 meminimalisasi gangguan
tadi sedangkain R3 menyesuaikan impedansi OP-amp 1. R4 & R5 berfungsi untuk
menaikkan penguatan sebesar 1,3 kali. Pre amplifier standar biasanya
menggunakan penguatan sebesar 2 kali, tetapi oleh sebagian besar dari kita
menganggap ini bernois. Jadi saya memilih nilai 1,3 kali, noise paling minim
tetapi sinyal dari Volume sudah cukup membuat lampu peak menyala.
Untuk low noise...
Penyebab nois ada di Op amp 1, apex audio malah menghilangkan stage ini. Bisa
juga step ini dijadikan buffer (jumper R5), penguatan sebesar 1 kali. Turunkan
nilai R5 atau naikkan nilai R4 dengan konsekuensi penguatannya menjadi kurang,
tetapi tetap berada pada nilai di atas 1 kali karena input mengambil jalur
non-inverting, sehingga sinyal dapat & nois berkurang. R4 bisa juga diganti
dengan trimpot 10K dan kaki tengahnya masuk ke rangkaian bass adjuster
(resonansi bass).
B. C1 & C6
Sebagai filter untuk mengurangi treble/frekuensi tinggi yang berlebihan atau
sering disebut pencegah osilasi. R6 sebenarnya adalah komponen opsional yang
sedikit membantu menyesuaikan impedansi sistem. R7 idealnya sama dengan R8
untuk mempermudah
memberikan nilai tanda gain pada panel potensio tone control. C2 dan C3
membentuk rangkaian seri filter treble (high pass filter), nilainya semakin
besar maka suara yang dilewatkan semakin mid. C4 dan C5 dibantu dengan R9 &
R10 membentuk low pass filter (filter bass), semakin besar nilai C ini suara
bass yang dilewatkan akan semakin empuk/low (maksimal 47nF), semakin kecil
nilai c ini maka sinyal bass yang dilewatkan akan semakin dip (dig-dig,
c4=c5=22nF). Nilai yang cocok untuk ini adalah 27-33nF, bukan 47nF (tergantung
selera). Pot 3 & pot 4 mengatur level treble & bass, semakin besar
nilai potensio ini semakin besar penguatannya (bass & treble-nya termasuk
potensio volume). R11 menyesuaikan impedansi keluaran, sedangkan R12 dan led
merah sebagai indikator peak yang menunjukkan kalau amplifier sudah diberi
sinyal penuh...
Seemoga berhasil yha sob...
Diposkan oleh cahyo sri
septyanto di 03.04 Tidak ada
komentar:
Nah... sahabat booger.. sering kali kita ingin sesuatu yang lebih super kan ?.
Seperti rangkaian power amp yang munkin memiliki suara bass yang berbeda beda,
tapi bagi kita untuk suara bass munkin lebih enak di dengar bila suara bass itu
bisa nendang. nah, di pos ini juga saya juga akan memberikan tips Memodifikasi
Rngkaian Power Amp Agar Suara BASS Bisa Nendang.
Tips ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, gain clone, dan amp
simetrik lainnya.
Dan berikut ini caranya :
1. Power supply
Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan
memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer
menggunakan supply 47v CT 47v. ini akan menghasilkan 200W rms per pasang
transistor final pada outputnya. untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan
paksakan men-drive speaker 15″ jika suara bass dirasa kurang.
2. Rail Transistor
Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang)
berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.
3. Speaker Bass
Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan
misal 12″ lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble, sedangkain 15″
cenderung ke bas-mid dan gitar bass.
4. Modifikasi Untuk Power Blazer
Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman
berpendapat
bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara
disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar
membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya.
Transistor-transistor besar rata-rata memiliki penguatan/gain yang lebih
rendah, pantas saja suara bass-nya empuk, terkesan lemah. Untuk menaikkan
gainnya kita perlu tambahan rangkaian. Pasang kit tambahan berupa rangkaian
master mixer atau giga bass yang dipasang pada input blazer. Usahakan gunakan
kit dengan catu daya simetrik +12v ct -12v, ini untuk menghindari signal
transien yang berlebihan pada saat power dihidupkan. Power Blazer tidak perlu
modifikasi.
5. Modifikasi pada rangkaian:
Setiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp,
resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan
R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan
akan
menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer,
22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan
semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise. Rangkaian R-C berfungsi
untuk resonansi bass. Nilai R-C ini berkisar 560 ohm & 47uF (OCL) sampai
dengan 1k-100uF. Menariknya di sini, semakin besar nilai C (elko) nada bass-nya
semakin empuk. Sebaliknya semakin kecil C nada bass semakin mid. nilai C ini
maksimal adalah 47uF untuk gitar bass yang menggetarkan badan, untuk nada bass
kendang dan drum yang menghentak di dada gunakan nilai C 10-22uF tidak lebih.
Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF
dengan 22nF, kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF
sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006
(tone control transistor).
Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai
keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor
yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica,
bukan 47nF(ini kurang nendang).
Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar
1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal
noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker
bekerja dengan karakter bass . Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh
inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble
yang mematikan tweeter.
OK sob.. semoga berhasil yha...
Diposkan oleh cahyo sri
septyanto di 03.04 Tidak ada
komentar:
Mengatasi dengungnya power amplifier yg sering
kali tedengar bising di telinga. Sering kali membuat suara akan tercampur oleh
bising dari berdengungnya power amp.
Power amplifier yang kita rakit kadang
menimbulkan dengung kecil karena grounding
yang kurang sempurna.
Berikut
ada beberapa cara untuk mengatasi dengung pada power amplifier:
1. Jauhkan rangkaian yang sensitif dari transformator, dimensi casing tidak
terlalu kecil.
Salah satu blog malah menganjurkan untuk memakai dua bok, satu bok khusus untuk
transformator. Untuk amplifier dengan trafo toroid atau trafo besar, sebaiknya
hanya berisi rangkaian power ampli saja, tanpa tone control.
2. Rubah posisi transformator, sisi samping menjadi sisi bawah (trafo menjadi
tinggi) dengan
tulisan menghadap rangkaian yang sensitif
3. Gunakan spacer pada tiap papan PCB setinggi setengah tinggi trafo, misalkan
setinggi 2,5cm atau lebih sehingga papan PCB sejajar dengan inti/pusat
transformator, di sini efek medan terlemah.
4. Sebaiknya menggunakan satu modul stereo daripada dua modul mono
ini untuk menghindari kesalahan pengkabelan. Jika terpaksa, usahakan ukuran
kabel antara modul kanan dan kiri sama panjang dan sependek mungkin.
5. Sebaiknya ambil jalur ground untuk speaker dari ct elko bukan dari ct trafo,
jika di papan pcb terpasang dua elko besar (seperti elko power supply), ambil
jalur ground speaker dari sini, dan cek dengar!
6. Untuk power supply radio (TX ataupun rx) yang sangat sensitif, gunakan
kapasitor
4x100nf, pasang 4 kapasitor ini dengan mem-parallel pada tiap dioda (bridge).
7. Pada rangkaian tone control IC op-amp yang menggunakan catu daya simetris,
pemasangan kabel ground cukup diambil dari kabel ground signal saja. sebaiknya
IC power supply (7812) dipasang dekat dengan power supply utama, bukan
dipasang dekat tone control.
8. gunakan selalu kabel stereo yang terselubung sempurna (kabel stereo warna
merah putih yang tertutup ground dan terbungkus kulit transparan.
9. Untuk power supply, gunakan kapasitor elko sebesar 2200uF per amper
10. Perbesar kabel ground dan sependek mungkin, terutama sepasang elko (jalur
ct antar elko) power supply (bisa dicoba untuk amplifier blazer)
11. Untuk amplifier yang dipasang dengan komputer sebaiknya casing jangan di
ground tanah kalau casing PC sudah diground tanah
12. Pasang tiap kit rangkaian tanpa meng-groundnya lewat mur/baud/spacer.
Jangan sampai jalur ground yang ada di lubang pcb terhubung ke casing/box.
Jangan ikuti ground ini. ground yang menempel ke casing harusnya satu saja.
bila perlu gunakan spacer plastik
Mengatasi noise:
1. Gunakan komponen
aktif (IC) yang berkualitas seperti TL084, TL074, bukan
LM324. LM324 merek apapun noise. Sablonan TL084 yang lebih terjamin asli
berwarna kuning (ST), bukan putih. Untuk saat ini, IC TL084 yang disablon putih
tidak stabil bekerja difrekuensi
tinggi (treble pecah & lebih noise). Untuk IC 4558 (NE5532) gunakan
JRC4558D sablon warna putih biasa atau TL072 - TL082 kuning, LF353 noise. LM741
(NE5534) bisa diganti dengan HA17741 hitachi, LF351 mungkin noise juga, belum
pernah coba.
kita tidak usah mencari-cari yang bermerek dan harga yang lebih mahal karena
ini yang paling low noise.
2. Jika perlu, pada rangkaian power amplifier OCL, turunkan gain-nya dengan
menurunkan nilai
resistor gain yang ada di jalur speaker dari 33k menjadi 22k, ini meniru
gain-clone amplifier yang lebih rendah noise.
3. Sebaiknya sederhanakan rangkaian, rangkaian yang terlalu komplek lebih
rentan terhadap noise dan gangguan.
4. Sebaikya potensio/volume dipasang di-input power amplifier, seperti
amplifier professional tanpa tone control.
Selamat Mencoba......... :D
Diposkan oleh cahyo sri
septyanto di 03.04 Tidak ada
komentar:
Nah.. Sobat bloger..
di dalam setiap rangkaian seperti power amp, tone control, dan rangkaian
lainnya, pasti akan membutuhkan suplai atau tegangan yang di dapat dari trafo.
Dan disini pula saya akan menjelaskan pembuatan power suplay 5A yang
bertegangan 220V AC
Gambar Skema Power Suply :
Daftar Komponen Yang Dibutuhkan :
1. T1 = Trafo 5 Amper
2. C1,C2 = 6800uF/ 50V
3. D1,D2,D3,D4 = 1N 1418 /2A
4. R1,R2 = 15K /1W
5. S1 = Saklar SPST
Hmmm... bahan komponennya cukup mudah di dapat kan..
Untuk tgangan output, sobat boleh menggunakan tegangan input trafo sesuai
dengan egangan dari rangkaian, dan usahan jangan menguunakan tegangan input melebihi
tegangan dari kapasitor, karena kapasitor akan panas dan meledak.
Dan untuk menghasilkan tegangan output yang sempurna, gunakanlah kabel tegangan
tinggi, karena akan mempengaruhi kualitas tegangan dan besar arus yang
digunakan.
Cukup mudahkan sobat blooger... Selamat bereksperimen yha....
Diposkan oleh cahyo sri
septyanto di 03.03 1 komentar:
Munkin dalam kehidupan sehari hari kita sring membutuhkan hiburan multimedia berupa TV, Tuner FM, Mp3, DVD, soundbox, dan masih banyak multi media yang kita butuhkan untuk mempermudah kerja kita dan untuk menjadi hiburan bagi luang waktu kita.
Rangkaian OCL 18W sebagai berikut :
Daftar Komponen OCL 18W :
1. Resistor
Atau bisa kita sebut sebagai hambatan. Resistor yang akan kita gunakan di rangkaian ini adalah
R1= 1K
R2= 4K7
R3= 100R
R4= 4K7
R5= 82K
R6= 100R
R7= 22R 4W
R8= 1K
R9= 2K2
2. Dioda
Adalah komponen semi konduktor yang membuat arus DC dan terdiri dari 2 kaki yaitu kutub negatif dan positif. Ada satu lagi macam Dioda yaitu tipe LED atau Light Emeiting Diode yang bersifat memancarkan sinar warna. Dioda yang kita gunakan adalah :
D1= 1N1418
D2= 4A
D3= LED
3. Kapasitor
Adalah komponen untuk menyimpan arus atau meredam arus. Penyimpanan arus terdiri dari beberapa ukuran kapasitor yg memiliki satuan berupa Micro Farad atau uF, mF, nF . Kapasitor yang akan kita gunakan adalah :
C1= 470nF
C2,C5= 100uF/3V
C3,C4= 470uF/25V
C6= 100nF
C7,C8= 4700uF/25V
4. IC
Atau bisa di sebut sebagai intregated circuit yaitu sirkut terpadu yang berfungsi sebagai otak dari seluruh board elektronoka. IC yg kita akan gunakan di rangkaian ini adalah :
IC1= TLE 2141C
5. Transistor
Adalah alat semi konduktor yang sipakai sebagai penguat, pemutus dan penghubung, stabilitas tegangan, mdulisasi sinyal dan kegunaan lainnya. Transistor yang kita gunakan adalah:
Q1= BC 182
Q2= BC 212
Q3= TIP 42 A
Q4= TIP 41 A
6.Trafo
Adalah komponen elektromahgnet yang dapat mengoprasikan tegangan AC ke taraf tegangan lainya, Trafo yang kita akan gunakan adalah :
T1= 220V/ 15 + 15 V
Rangkaian di atas memiliki respon frekuensi yang cukup lebar antara 30Hz sampai dengan 20 KHz dan sensivitas input dengan level 150mV.
Rangkaian ini dapat langsung dihubungkan dengan output seperti multimedia diatas seperti DVD, MP3, dan lain lain tanpa menggunakan pengatur nada, karena rangkaina ini telah dilengkapi dengan pengatur volume pada bagian inputnya.
Transistor power TIP41 dan TIP42 harus dipasang pada pendingin karena transistor tesebut akan berkerja dan menimbulkan panas pada permukaan transistor tersebut. Jika transistor mendapat pendingin yang cukup untuk mengeluarkan panas, maka transistor akan bekerja secara optimal dan tidak akan cepat rusak.
Hmmmmm... baiklah sob.. semoga berhasil yah...
Tone Control ( Audio Control )TL 074
A. Potensio 1
Berfungsi untuk mengatur intensitas/level sinyal yang masuk dibantu Potensio 2 sebagai balance/penyeimbang. Potensio 2 ini masih dipasang biasa dan merupakan komponen opsional. R1 sebenarnya adalah kapasitor 1-2uF/250V yang bermerek,
tetapi saya lebih memilih menggantinya dengan resistor 1K/5% biasa karena alasan menghindari hum dan gangguan yang sensitif. R2 meminimalisasi gangguan tadi sedangkain R3 menyesuaikan impedansi OP-amp 1. R4 & R5 berfungsi untuk menaikkan penguatan sebesar 1,3 kali. Pre amplifier standar biasanya menggunakan penguatan sebesar 2 kali, tetapi oleh sebagian besar dari kita menganggap ini bernois. Jadi saya memilih nilai 1,3 kali, noise paling minim tetapi sinyal dari Volume sudah cukup membuat lampu peak menyala.
Untuk low noise...
Penyebab nois ada di Op amp 1, apex audio malah menghilangkan stage ini. Bisa
juga step ini dijadikan buffer (jumper R5), penguatan sebesar 1 kali. Turunkan nilai R5 atau naikkan nilai R4 dengan konsekuensi penguatannya menjadi kurang, tetapi tetap berada pada nilai di atas 1 kali karena input mengambil jalur non-inverting, sehingga sinyal dapat & nois berkurang. R4 bisa juga diganti dengan trimpot 10K dan kaki tengahnya masuk ke rangkaian bass adjuster (resonansi bass).
B. C1 & C6
Sebagai filter untuk mengurangi treble/frekuensi tinggi yang berlebihan atau sering disebut pencegah osilasi. R6 sebenarnya adalah komponen opsional yang sedikit membantu menyesuaikan impedansi sistem. R7 idealnya sama dengan R8 untuk mempermudah
memberikan nilai tanda gain pada panel potensio tone control. C2 dan C3 membentuk rangkaian seri filter treble (high pass filter), nilainya semakin besar maka suara yang dilewatkan semakin mid. C4 dan C5 dibantu dengan R9 & R10 membentuk low pass filter (filter bass), semakin besar nilai C ini suara bass yang dilewatkan akan semakin empuk/low (maksimal 47nF), semakin kecil nilai c ini maka sinyal bass yang dilewatkan akan semakin dip (dig-dig, c4=c5=22nF). Nilai yang cocok untuk ini adalah 27-33nF, bukan 47nF (tergantung selera). Pot 3 & pot 4 mengatur level treble & bass, semakin besar nilai potensio ini semakin besar penguatannya (bass & treble-nya termasuk potensio volume). R11 menyesuaikan impedansi keluaran, sedangkan R12 dan led merah sebagai indikator peak yang menunjukkan kalau amplifier sudah diberi sinyal penuh...
Seemoga berhasil yha sob...
Nah... sahabat booger.. sering kali kita ingin sesuatu yang lebih super kan ?. Seperti rangkaian power amp yang munkin memiliki suara bass yang berbeda beda, tapi bagi kita untuk suara bass munkin lebih enak di dengar bila suara bass itu bisa nendang. nah, di pos ini juga saya juga akan memberikan tips Memodifikasi Rngkaian Power Amp Agar Suara BASS Bisa Nendang.
Tips ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, gain clone, dan amp simetrik lainnya.
Dan berikut ini caranya :
1. Power supply
Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer menggunakan supply 47v CT 47v. ini akan menghasilkan 200W rms per pasang transistor final pada outputnya. untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan paksakan men-drive speaker 15″ jika suara bass dirasa kurang.
2. Rail Transistor
Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang)
berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.
3. Speaker Bass
Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan
misal 12″ lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble, sedangkain 15″ cenderung ke bas-mid dan gitar bass.
4. Modifikasi Untuk Power Blazer
Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman berpendapat
bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya. Transistor-transistor besar rata-rata memiliki penguatan/gain yang lebih rendah, pantas saja suara bass-nya empuk, terkesan lemah. Untuk menaikkan gainnya kita perlu tambahan rangkaian. Pasang kit tambahan berupa rangkaian master mixer atau giga bass yang dipasang pada input blazer. Usahakan gunakan kit dengan catu daya simetrik +12v ct -12v, ini untuk menghindari signal transien yang berlebihan pada saat power dihidupkan. Power Blazer tidak perlu modifikasi.
5. Modifikasi pada rangkaian:
Setiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp,
resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan
R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan akan
menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer,
22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise. Rangkaian R-C berfungsi untuk resonansi bass. Nilai R-C ini berkisar 560 ohm & 47uF (OCL) sampai dengan 1k-100uF. Menariknya di sini, semakin besar nilai C (elko) nada bass-nya semakin empuk. Sebaliknya semakin kecil C nada bass semakin mid. nilai C ini maksimal adalah 47uF untuk gitar bass yang menggetarkan badan, untuk nada bass kendang dan drum yang menghentak di dada gunakan nilai C 10-22uF tidak lebih.
Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF
dengan 22nF, kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006 (tone control transistor).
Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica, bukan 47nF(ini kurang nendang).
Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar 1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker bekerja dengan karakter bass . Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble yang mematikan tweeter.
OK sob.. semoga berhasil yha...
1. Jauhkan rangkaian yang sensitif dari transformator, dimensi casing tidak terlalu kecil.
Salah satu blog malah menganjurkan untuk memakai dua bok, satu bok khusus untuk transformator. Untuk amplifier dengan trafo toroid atau trafo besar, sebaiknya hanya berisi rangkaian power ampli saja, tanpa tone control.
2. Rubah posisi transformator, sisi samping menjadi sisi bawah (trafo menjadi tinggi) dengan
tulisan menghadap rangkaian yang sensitif
3. Gunakan spacer pada tiap papan PCB setinggi setengah tinggi trafo, misalkan setinggi 2,5cm atau lebih sehingga papan PCB sejajar dengan inti/pusat transformator, di sini efek medan terlemah.
4. Sebaiknya menggunakan satu modul stereo daripada dua modul mono
ini untuk menghindari kesalahan pengkabelan. Jika terpaksa, usahakan ukuran
kabel antara modul kanan dan kiri sama panjang dan sependek mungkin.
5. Sebaiknya ambil jalur ground untuk speaker dari ct elko bukan dari ct trafo,
jika di papan pcb terpasang dua elko besar (seperti elko power supply), ambil
jalur ground speaker dari sini, dan cek dengar!
6. Untuk power supply radio (TX ataupun rx) yang sangat sensitif, gunakan kapasitor
4x100nf, pasang 4 kapasitor ini dengan mem-parallel pada tiap dioda (bridge).
7. Pada rangkaian tone control IC op-amp yang menggunakan catu daya simetris,
pemasangan kabel ground cukup diambil dari kabel ground signal saja. sebaiknya
IC power supply (7812) dipasang dekat dengan power supply utama, bukan
dipasang dekat tone control.
8. gunakan selalu kabel stereo yang terselubung sempurna (kabel stereo warna
merah putih yang tertutup ground dan terbungkus kulit transparan.
9. Untuk power supply, gunakan kapasitor elko sebesar 2200uF per amper
10. Perbesar kabel ground dan sependek mungkin, terutama sepasang elko (jalur ct antar elko) power supply (bisa dicoba untuk amplifier blazer)
11. Untuk amplifier yang dipasang dengan komputer sebaiknya casing jangan di ground tanah kalau casing PC sudah diground tanah
12. Pasang tiap kit rangkaian tanpa meng-groundnya lewat mur/baud/spacer. Jangan sampai jalur ground yang ada di lubang pcb terhubung ke casing/box. Jangan ikuti ground ini. ground yang menempel ke casing harusnya satu saja. bila perlu gunakan spacer plastik
LM324. LM324 merek apapun noise. Sablonan TL084 yang lebih terjamin asli berwarna kuning (ST), bukan putih. Untuk saat ini, IC TL084 yang disablon putih tidak stabil bekerja difrekuensi
tinggi (treble pecah & lebih noise). Untuk IC 4558 (NE5532) gunakan JRC4558D sablon warna putih biasa atau TL072 - TL082 kuning, LF353 noise. LM741 (NE5534) bisa diganti dengan HA17741 hitachi, LF351 mungkin noise juga, belum pernah coba.
kita tidak usah mencari-cari yang bermerek dan harga yang lebih mahal karena ini yang paling low noise.
2. Jika perlu, pada rangkaian power amplifier OCL, turunkan gain-nya dengan menurunkan nilai
resistor gain yang ada di jalur speaker dari 33k menjadi 22k, ini meniru gain-clone amplifier yang lebih rendah noise.
3. Sebaiknya sederhanakan rangkaian, rangkaian yang terlalu komplek lebih rentan terhadap noise dan gangguan.
4. Sebaikya potensio/volume dipasang di-input power amplifier, seperti amplifier professional tanpa tone control.
Selamat Mencoba......... :D
Dan disini pula saya akan menjelaskan pembuatan power suplay 5A yang bertegangan 220V AC
Gambar Skema Power Suply :
Daftar Komponen Yang Dibutuhkan :
1. T1 = Trafo 5 Amper
2. C1,C2 = 6800uF/ 50V
3. D1,D2,D3,D4 = 1N 1418 /2A
4. R1,R2 = 15K /1W
5. S1 = Saklar SPST
Hmmm... bahan komponennya cukup mudah di dapat kan..
Untuk tgangan output, sobat boleh menggunakan tegangan input trafo sesuai dengan egangan dari rangkaian, dan usahan jangan menguunakan tegangan input melebihi tegangan dari kapasitor, karena kapasitor akan panas dan meledak.
Dan untuk menghasilkan tegangan output yang sempurna, gunakanlah kabel tegangan tinggi, karena akan mempengaruhi kualitas tegangan dan besar arus yang digunakan.
Cukup mudahkan sobat blooger... Selamat bereksperimen yha....