Kali ini cara modifikasi amplifier. Bagi yang suka otak-atik rangkaian amplifier berikut ada beberapa modifikasi rangkaian amplifier beserta tips dan triknya. Sebenarnya rangkaian amplifier gak usah di modif sudah bagus. Tapi jika ingin mencoba modifikasi silahkan dicoba. Resiko ditanggung sendiri.
Karena segala komponen yang tidak sesuai ukuran menyebabkan ketidakseimbangan tegangan dan perubahan impedansi input. Jika modifikasi hasilnya pas. Suara juga tambah bagus. Modifikasi ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, gain clone, dan amp simetrik lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
Power supply. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer menggunakan supply 47v CT 47v. Ini akan menghasilkan 200W rms per pasang transistor final pada outputnya. Untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan dipaksakan men-drive speaker 15″ jika suara bass dirasa kurang.
Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang). Berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.
Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan. Misal 12″ lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble. Sedangkain 15″ cenderung ke bas-mid dan gitar bass.
Untuk Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman berpendapat bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya.
Karena segala komponen yang tidak sesuai ukuran menyebabkan ketidakseimbangan tegangan dan perubahan impedansi input. Jika modifikasi hasilnya pas. Suara juga tambah bagus. Modifikasi ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, gain clone, dan amp simetrik lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
Power supply. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer menggunakan supply 47v CT 47v. Ini akan menghasilkan 200W rms per pasang transistor final pada outputnya. Untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan dipaksakan men-drive speaker 15″ jika suara bass dirasa kurang.
Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang). Berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.
Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan. Misal 12″ lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble. Sedangkain 15″ cenderung ke bas-mid dan gitar bass.
Untuk Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman berpendapat bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya.
Transistor-transistor besar rata-rata memiliki penguatan/gain yang lebih rendah, pantas saja suara bass-nya empuk, terkesan lemah. Untuk menaikkan gainnya kita perlu tambahan rangkaian. Pasang kit tambahan berupa rangkaian master mixer atau giga bass yang dipasang pada input blazer. Usahakan gunakan kit dengan catu daya simetrik +12v ct -12v, ini untuk menghindari signal transien yang berlebihan pada saat power dihidupkan. .
Modifikasi pada rangkaian. Tiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp, resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan akan menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer, 22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise.
Modifikasi pada rangkaian. Tiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp, resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan akan menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer, 22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise.
Rangkaian R-C berfungsi untuk resonansi bass. Nilai R-C ini berkisar 560 ohm & 47uF (OCL) sampai dengan 1k-100uF. Menariknya di sini, semakin besar nilai C (elko) nada bass-nya semakin empuk. Sebaliknya semakin kecil C nada bass semakin mid. nilai C ini maksimal adalah 47uF untuk gitar bass yang menggetarkan badan, untuk nada bass kendang dan drum yang menghentak di dada gunakan nilai C 10-22uF tidak lebih.
Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF dengan 22nF. Kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006 (tone control transistor).
Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica, bukan 47nF(ini kurang nendang).
Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar 1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker bekerja dengan karakter bass. Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble yang mematikan tweeter.
Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF dengan 22nF. Kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006 (tone control transistor).
Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica, bukan 47nF(ini kurang nendang).
Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar 1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker bekerja dengan karakter bass. Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble yang mematikan tweeter.